Tuesday, April 24, 2007

Jilbab dan Titip Absen


Saya pernah baca di suatu buku, ketika seorang wanita memutuskan berjilbab, dia sedang berusaha (sedang berusaha = proses) untuk menjadi seseorang yang tidak mau dinilai sekadar karena, entah kecantikannya, molek tubuhnya, keterampilan memasak atau menjahit, dan segala macam hal yang biasa diasosiasikan dengan kewanitaan seseorang. Ketika seorang wanita berjilbab, dia ingin dinilai sebagai manusia, dengan nilai-nilai yang diasosiasikan pada manusia.

Terus? Suatu siang (atau sore?), ketika suatu mata kuliah sedang berjalan.. si dosen tiba2 nanya tentang materi yang sedang dipelajari dan tidak ada yang bisa menjawab. Karena kesal, si dosen milih nama mahasiswa secara acak dari daftar absen. Beberapa detik kemudian, nah lho, ketahuan dah tu yang nitip absen.

Beberapa detik kemudian.. nama seseorang akhwat berjilbab lebar disebut. Dalam hati saya, ah, dia mah ga mungkin titip absen! tapi.. lho kok ga ada respon dari seisi kelas? coba saya liat, eh beneran ga ada! dia? ga mungkin ah!

Hal ini kebawa terus di pikiran saya. Sampai suatu ketika... astaghfirullah, saya sudah menilai seorang wanita -- yang sedang berusaha untuk memurnikan apresiasi orang atas dirinya, murni karena nilai manusianya -- atas jilbabnya!

Jadi kepikiran, kalo orang yang sudah biasa melihat "ancur"nya akhwat berjilbab lebar kaya saya ini aja masih berpikiran segitu tingginya tentang jilbab, gimana dengan orang lain?

Lho kok jadi orang lain? Nih, coba apa alasan yang paling sering kita dengar dari seorang muslimah yang belum memutuskan pakai jilbab. Ah, hatinya belum siap. Ah, masih suka dugem. Ah, ntar harus jadi kalem bin anteng. Jawaban2 ini, sebegitu seringnya ditemukan, pasti bukan karena pemikiran pribadi masing2 muslimah yang ditanya, tapi ada pengaruhnya dari masyarakat.

Yup, masyarakat yang berpikir segitu tingginya tentang jilbab. yang pake jilbab itu pasti gini, pasti gitu, pasti begini, pasti begitu, pasti ga pernah titip absen (ups, ini pendapat saya) dll. Yaaahhh, kalo gitu, kapan para muslimah saudari2 kita yang belum berjilbab akan terencourage untuk berjilbab? Setiap kali ditanyain aja, pasti jawabnya belum siap, harus gini dulu, harus gitu dulu, harus ga boleh nitip absen dulu (ehem!) dll.

Jadi, bapak2, ibu2, adek2, kakak2, teman2, musuh2 (ini majas apa ya namanya?), ubahlah prasangka kita tentang jilbab! Adalah salah bahwa pemakai jilbab itu cewek kalem tidak berdosa! Pemakai jilbab, adalah seorang wanita muslimah yang berusaha berubah ke arah lebih baik dan sedang berada dalam proses perubahan tersebut. Dan muslimah yang sedang dalam proses perbaikan diri itu kan belum tentu berjilbab (tp jangan dijadiin alasan tidak berjilbab ya!) Nah, baru kemudian jilbab itu menjadi salah satu parameter terjadinya proses perbaikan tersebut.

Jadi, sekali lagi, memakai jilbab bukan berarti harus bertindak sebagaimana wanita bertindak dan orang suci berperilaku dalam pandangan masyarakat umum. Lemah lembut dengan tutur kata halus, jaga perilaku, ga pernah berbuat dosa dll. Liat tuh, ada satu temen saya, jilbab lebar, suatu siang melompat2 gembira karena dapat menunjukkan kaos kaki barunya yang berwarna pelangi. Dan satu lagi, temen saya, jilbab lebar, bersejarah ngetrek, kalo bawa motor pas belok aja gigi empat! Klo di jalanan sepi sih gapapa ya, lha ini didalam kampus! (ups, yang ini beneran ga boleh ditiru).

(tentang jilbab dan pandangan masyarakat umum tentang wanita, wanita berjilbab tu juga ada yang suka gosip lho. kalo di sinetron kita sering liat cwe berjilbab digosipin sok suci dan ditatap dengan pandangan khas wanita (u kno wha i mean). nah, kalo di mesjid kita sering dengar cwe berbaju ketat, again, ditatap dengan pandangan khas wanita, dan digosipin, oleh cwe berjilbab! kapan yang baju ketat mau pake jilbab, kebetulan dapat hidayah solat di masjid aja dipelototin!)

Ingat, siapa yang terbaik di masa jahiliyahnya akan menjadi yang terbaik di Islamnya. Ukhti, be better but stay who you are. cause there’s nothing bout you we should change (halah, Joey McIntyre).

3 Comments:

Anonymous Anonymous said...

salam kenal aja dah mbak dari aceh
catatanpengganti.wordpress.com

Sunday, March 23, 2008 at 1:47:00 AM PDT  
Anonymous bagus said...

terima kasih info yang sangat menarik

Friday, October 18, 2019 at 11:43:00 PM PDT  
Anonymous Kampus terkemuka said...

Terimakasih atas artikel yang bermanfaat

Tuesday, May 9, 2023 at 6:15:00 PM PDT  

Post a Comment

<< Home